Senin, 21 April 2014

SELAYANG PANDANG




Kabupaten Nias adalah salah satu kabupaten di Sumatera Utara yang terletak di pulau Nias. Ibukotanya Gunung Sitoli dapat ditempuh dengan perjalanan laut dari Sibolga selama 10 jam, atau dengan perjalanan udara dari Medan selama 1 jam menggunakan pesawat Lion Air/Wings Air, SMAC (Fokker F-50), Merpati (CN 235),dan Riau airlines.dengan bandara udara Binaka.
Dalam bahasa daerah Nias, Pulau Nias disebut dengan istilah Tano Niha. Penghasilan utama penduduknya sebagian besar masih mengandalkan dari hasil pertanian. Luas lahan potensial mencapai 81.389 hektare yang terdiri dari sawah 22.486 hektare dan lahan kering 58.903 hektare. Namum, potensi yang dimiliki itu belum memberikan hasil maksimal untuk mampu mencapai swasembada pangan. Terbukti, kabupaten ini pada tahun 1999 masih mendatangkan beras dari luar daerah sebanyak 22.323 ton. Tak jauh berbeda pula dengan keadaan hasil perkebunan. Keadaan alam Nias yang subur sangat cocok untuk budi daya tanaman karet, kelapa, kopi, cengkeh dan nilam. Karet dan kopra menjadi andalan utama hasil perkebunan. Produksi karet pada 1999 mencapai 13.624 ton, dan kopra 42.230 ton.




PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten Nias merupakan kelanjutan PPK, yaitu upaya nyata Pemerintah Indonesia  yang selama ini dinilai berhasil untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di perdesaan. Pelaksanaan PPK dimulai pada fase pertama tahun 1998/1999 sampai 2002. Dilanjutkan dengan fase kedua (PPK II) tahun 2003 hingga 2006 . Guna menjamin keberlanjutan proses kelembagaan program, pada 2005 digulirkan PPK fase ketiga (PPK III) yang akan berlangsung sampai 2007. Pelaksanaan PPK telah berjalan selama delapan tahun dan sampai dengan saat ini telah menjadi Program Pemberdayaan Masyarakat  ( PNPM MPd ) terbesar di Indonesia  dan berada dibawah binaan Direktorat Jendral Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Ditjen PMD) Departemen Dalam Negeri (Depdagri). Berdasarkan hal terebut diatas perlu kiranya diadakannya sheering antar pelaku yang ada di Kabupaten dan yang di Provinsi, dan dikarenakan banyaknya kegiatan dan dana yang dialokasikan. Begitu juga dengan banyaknya kebijakan – kebijakan yang dibuat oleh pemerintah pusat demi untuk lebih baiknya program ini kedepan. Juga kebijakan – kebijakan ini nantinya akan dapat diimplementasikan baik di Kabupaten, Kecamatan, Desa dan sampai ke Dusun agar tidak ada kerancuan dalam pelaksanaannya.Dalam pelaksanaan kegiatan yang sudah dilaksanakan di lapangan perlu kiranya untuk dilaporkan secara berjenjang mulai dari Dusun sampai ke Pusat untuk mengetahui informasi yang akurat. Program ini menjadi Program primadona bagi masyarakat Nias. Kepercayaan Masyarakat akan Program ini dalam merencanakan, melaksanakan dan melestarikan sebuah pembangunan baik di dusun dan desa.
Tahun 2014 merupakan tahun awal regulasi pembangunan secara terintegrasi di Kabupaten Nias, pola pembangunan di tahun ini sudah melalui pola integrasi, dari 10 Kecamatan yang menerima alokasi dana PNPM Mandiri Perdesaan TA.2014 9 (sembilan) kecamatan mengikuti Pola Integrasi sedangkan 1 (satu) kecamatan yaitu Kecamatan Sogae'adu mengacu kepada Pola Normal kegiatan PNPM, dikarenakan kecamatan ini merupakan kecamatan baru pemekaran dari Kecamatan Gido sebelumnya.

2 Komentar:

Pada 25 April 2014 pukul 20.41 , Blogger Unknown mengatakan...

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

 
Pada 26 April 2014 pukul 20.15 , Blogger Unknown mengatakan...

Semoga di TA. 2015 seluruh Kecamatan di Kabupaten Nias menggunakan pola Integrasi dan dapat menyelesaikan kegiatannya tepat waktu.
By. Fajar Mendrofa

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda