Rabu, 30 April 2014

Bangga Membangun Desa

By.UPK PNPM Kec.HILI SERANGKAI - NIAS

Senin, 28 April 2014

PULAU NIAS


Pulau Nias

OMO HADA
Nias (bahasa Nias Tano Niha) adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah barat pulau Sumatera, Indonesia. Pulau ini dihuni oleh mayoritas suku Nias (Ono Niha) yang masih memiliki budaya megalitik. Daerah ini merupakan obyek wisata penting seperti selancar (surfing), rumah tradisional, penyelaman, fahombo (lompat batu).
Pulau dengan luas wilayah 5.625 km² ini berpenduduk 700.000 jiwa.
Agama mayoritas daerah ini adalah Kristen Protestan. Nias saat ini telah dimekarkan menjadi empat kabupaten dan 1 kota, yaitu Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Nias Utara, dan Kota Gunungsitoli.
Tsunami & gempa bumi 2004 dan 2005
Pada 26 Desember 2004, gempa bumi Samudra Hindia 2004 terjadi di wilayah pantai barat pulau ini sehingga memunculkan tsunami setinggi 10 meter di daerah Sirombu dan Mandrehe. Korban jiwa akibat insiden ini berjumlah 122 jiwa dan ratusan keluarga kehilangan rumah.
Pada 28 Maret 2005, pulau ini kembali diguncang gempa bumi, tadinya diyakini sebagai gempa susulan setelah insiden Desember 2004, namun kini peristiwa tersebut merupakan gempa bumi terkuat kedua di dunia sejak 1965. Sedikitnya 638 orang dilaporkan tewas, serta ratusan bangunan hancur.
Hampir tidak ada bangunan perumahan rakyat di seluruh Pulau Nias yang tidak mengalami kerusakan, akibat gempa itu.
Menurut Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Perwakilan Nias, bencana telah menyebabkan 13.000 rumah rusak total, 24.000 rumah rusak berat, dan sekitar 34.000 rumah rusak ringan. Sebanyak 12 pelabuhan dan dermaga hancur, 403 jembatan rusak dan 800 km jalan kabupaten dan 266 km jalan provinsi hancur. Sebanyak 723 sekolah dan 1.938 tempat ibadah rusak.


By. Fajar Mendrofa

VISI & MISI PNPM


Visi PNPM-Mandiri Perdesaan 
Tercapainya kesejahteraan dan kemandirian masyarakat miskin perdesaan. Kesejahteraan berarti terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat.Kemandirian berarti mampu mengorganisir diri untuk memobilisasi sumber daya yang ada di lingkungannya, mampu mengakses sumber daya di luar lingkungannya, serta mengelola sumber daya tersebut untuk mengatasi masalah kemiskinan.

Misi PNPM-Mandiri Perdesaan
  1. Peningkatan kapasitas masyarakat dan kelembagaannya;
  2. Pelembagaan sistem pembangunan partisipatif;
  3. Pengefektifan fungsi dan peran  pemerintahan lokal;
  4. Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana sarana sosial dasar dan ekonomi masyarakat;
  5. Pengembangan jaringan kemitraan dalam pembangunan;



By. Fajar Mendrofa

Bpk Ir. Binsar Panjaitan (SPTR RMC I Sumut)  melaksanakan IST  tentang Tahapan PNPM-MPd Integrasi pada tanggal  25 April 2014  di Museum Pusaka Nias.

Tim Faskab Kab. Nias

Sabtu, 26 April 2014

PELATIHAN TIM PENULIS USULAN (TPU)


Fasilitator sedang membekali TPU

Kita semua pernah sekolah, demikian pula anak-anak kita. Diantara anak-anak itu tentu saja ada yang berotak encer dan tak banyak menemui masalah. Namun saat tumbuh dimasyarakat tumbuh menjadi manusia-manusia yang dituntun berdasarkan arah oleh pendidikan sekolah, suasana keluarga dan lingkungan yang membentuk karakter pribadi serta tingkah laku yang ia terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak sekarang kehidupan yang mempertotonkan dan mempelajari cara hidup yang serba praktis, sehingga di masyarakat hampir menjadi budaya ditambah tampilan media yang mempertontonkan rasa pesimisme.

Mungkin semua persoalan menjadi rumit ketika kita melihat kenyataan yang ada di dunia nyata. Yang sekolahnya dilalui dengan penuh kesungguhan bisa tak jadi apa-apa sedangkan yang sekolahnya main-main malah bisa menjadi pejabat, politisi terkenal, atau bahkan pengusaha besar. Sulit kita melawan buku-buku populis yang mengajarkan cara-cara jalan pintas, cara gobloknya Bob Sadino berwirausaha atau bahkan keluguan seorang motivator yang menyebutnya dengan judul besar di cover depan buku karangannya:  The Power  of Malas. Sungguh, ini sangat sulit!  Mengapa sulit?  Tentu bukan karena belajar  tidak penting, melainkan ada yang salah.

Pelatihan Kader Tim Penulis Usulan (TPU)  di Kecamatan Hiliduho Kabupaten Nias kita mencoba untuk mengaplikasikan menjadi sebuah metode yang kita ajarkan dengan sistem pelatihan yang intensif, terpadu dengan perbandingan teori dan praktek. Pembangunan sarana prasarana perdesaan yang berbasis pemberdayaan masyarakat  terutama melalui PNPM Mandiri Perdesaan merupakan upaya untuk menunjang peningkatan kualitas insfrastruktur dasar yang ada di desa. Upaya tersebut  untuk mendorong kemandirian masyarakat perdesaan. Dengan melihat pembangunan insfrastruktur dasar yang dilaksanakan selama ini melalui PNPM Mandiri Perdesaan memerlukan dukungan dari sisi masyarakat dalam merencanakan, mengelola, dan melestarikan hasil kegiatan terutama dikegiatan fisik.

Agar gagasan kegiatan masyarakat yang telah disepakati dan diputuskan dalam Musdes Perencanaan tercatat secara sistematis sehingga memudahkan untuk diperiksa kelayakannya oleh Tim Verifikasi (TV) sebelum dibahas di MAD Prioritas Usulan perlu diperkuat dengan adanya Tim Penulis Usulan (TPU) di masing masing desa. Langkah yang dilakukan PNPM Mandiri perdesaan merupakan upaya untuk mewujudkan desa yang memiliki kemampuan sendiri dalam mengelola kegiatan pembangunan terutama kegiatan infrastruktur dasar yang ada di desa. Dengan adanya kemandirian Tim Penulis Usulan (TPU), masyarakat desa mampu menemukan strategi pe,mbangunannya sendiri, dengan pola pembangunan desa yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat desa.

Penguatan kemampuan masyarakat desa melalui pelatihan Tim Penulis Usulan (TPU) maka kemandirian desa dapat mulai diwujudkan mulai dari pemantauan kapasitas dan kelambagaan masyarakat. Untuk mendukung kemandirian dan otonomi desa, desa juga harus mampu mengambil keputusan yang tepat dibidang penulisan Usulan Desa, artinya dalam bidang penulisan usulan Desa harus dapat mengidentifikasi, merencanakan, melaksanakan serta harus dapat mengidentifikasi, merencanakan, melaksanakan serta melestarikansarana prasarana desa dengan mandiri dan berkualitas. Berdasarkan pengalaman di PNPM Mandiri Perdesaan, penyiapan Tim Penulis Usulan (TPU) belum berjalan dengan optimal. Hal ini berdampak pada penguasaan  penulisan Usulan Desa lebih banyak dilakukan oleh Kepala Desa. Untuk itu peran Pemberdayaan yang banyak diemban oleh Fasilitator Pemberdayaan (FK) semaksimal mungkin ditransfer pengetahuan dan ketrampilan hal hal pemberdayaan kepada Tim Penulis Usulan (TPU).

Waktu pelaksanaan kegiatan pelatihan selama 1 hari efektif, dengan bisa dilakukan dalam 1 tahap, pelatihan dilapangan bisa disesuaikan dengan tahapan kegiatan dilapangan, pokok bahasan bisa diatur sesuai dengan kegiatan dilapangan, jadi pelatihan kita sesuaikan dengan tahapan kegiatan yang ada dilapangan, sehingga habis pelatihan langsung kita libatkan untuk langsung terjun dimasyarakat ini baik untuk mengembangkan kemampuan Tim Penulis Usulan (TPU) dengan langsung praktik.

Selain menyiapkan Tim Penulis Usulan (TPU) yang baik kita perlu juga mengawal pada proses perencanaan untuk memilih jenis prasarana yang baik sehingga hasil usulan merupakan  jenis sarana prasarana yang berdampak positif mendukung kegiatan sosial ekonomi desa, serta dapat mengantisipasi agar tidak berdampak negatif. Selanjutnya Kami akan tetap memfasilitasi Tim Penulis Usulan (TPU), agar memiliki ketrampilan dasar:
1.      Memfasilitasi pembuatan peta Desa
2.      Memfasilitasi penulisan usulan Desa

Dengan terwujutnya itu semua akan mempercepat proses pencapain tujuan dan cita-cita PNPM-MPd untuk mewujutkan masyarakat mandiri, berlandaskan ilmu pengetahuan, dengan jiwa bangsa indonesia yang ramah dan mempunyai sifat kegotong royongan.


By. Fajar Mendrofa

Rakord Akhir Bulan April 2014

Foto bersama di Museum Pusaka Nias
Foto ini diabadikan setelah selesai Rakord Fasilitator se-Kabupaten Nias di Museum Pusaka Nias yang dilaksanakan pada tanggal 24 April 2014. Dari kiri tampak Erison Berutu, SH (FK. Bawolato), Fajar Mendrofa, SE (FK. Hiliduho), Eka Tambunan, ST (FT. Bawolato), Bpk Hermawan Manurung, SE (Faskab Nias), Bpk Ir. Binsar Panjaitan (SPTR RMC I Sumut), Harmoko Purba, ST (FT. Sogae'adu).








By. Fajar Mendrofa


Senin, 21 April 2014

SELAYANG PANDANG




Kabupaten Nias adalah salah satu kabupaten di Sumatera Utara yang terletak di pulau Nias. Ibukotanya Gunung Sitoli dapat ditempuh dengan perjalanan laut dari Sibolga selama 10 jam, atau dengan perjalanan udara dari Medan selama 1 jam menggunakan pesawat Lion Air/Wings Air, SMAC (Fokker F-50), Merpati (CN 235),dan Riau airlines.dengan bandara udara Binaka.
Dalam bahasa daerah Nias, Pulau Nias disebut dengan istilah Tano Niha. Penghasilan utama penduduknya sebagian besar masih mengandalkan dari hasil pertanian. Luas lahan potensial mencapai 81.389 hektare yang terdiri dari sawah 22.486 hektare dan lahan kering 58.903 hektare. Namum, potensi yang dimiliki itu belum memberikan hasil maksimal untuk mampu mencapai swasembada pangan. Terbukti, kabupaten ini pada tahun 1999 masih mendatangkan beras dari luar daerah sebanyak 22.323 ton. Tak jauh berbeda pula dengan keadaan hasil perkebunan. Keadaan alam Nias yang subur sangat cocok untuk budi daya tanaman karet, kelapa, kopi, cengkeh dan nilam. Karet dan kopra menjadi andalan utama hasil perkebunan. Produksi karet pada 1999 mencapai 13.624 ton, dan kopra 42.230 ton.




PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten Nias merupakan kelanjutan PPK, yaitu upaya nyata Pemerintah Indonesia  yang selama ini dinilai berhasil untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di perdesaan. Pelaksanaan PPK dimulai pada fase pertama tahun 1998/1999 sampai 2002. Dilanjutkan dengan fase kedua (PPK II) tahun 2003 hingga 2006 . Guna menjamin keberlanjutan proses kelembagaan program, pada 2005 digulirkan PPK fase ketiga (PPK III) yang akan berlangsung sampai 2007. Pelaksanaan PPK telah berjalan selama delapan tahun dan sampai dengan saat ini telah menjadi Program Pemberdayaan Masyarakat  ( PNPM MPd ) terbesar di Indonesia  dan berada dibawah binaan Direktorat Jendral Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Ditjen PMD) Departemen Dalam Negeri (Depdagri). Berdasarkan hal terebut diatas perlu kiranya diadakannya sheering antar pelaku yang ada di Kabupaten dan yang di Provinsi, dan dikarenakan banyaknya kegiatan dan dana yang dialokasikan. Begitu juga dengan banyaknya kebijakan – kebijakan yang dibuat oleh pemerintah pusat demi untuk lebih baiknya program ini kedepan. Juga kebijakan – kebijakan ini nantinya akan dapat diimplementasikan baik di Kabupaten, Kecamatan, Desa dan sampai ke Dusun agar tidak ada kerancuan dalam pelaksanaannya.Dalam pelaksanaan kegiatan yang sudah dilaksanakan di lapangan perlu kiranya untuk dilaporkan secara berjenjang mulai dari Dusun sampai ke Pusat untuk mengetahui informasi yang akurat. Program ini menjadi Program primadona bagi masyarakat Nias. Kepercayaan Masyarakat akan Program ini dalam merencanakan, melaksanakan dan melestarikan sebuah pembangunan baik di dusun dan desa.
Tahun 2014 merupakan tahun awal regulasi pembangunan secara terintegrasi di Kabupaten Nias, pola pembangunan di tahun ini sudah melalui pola integrasi, dari 10 Kecamatan yang menerima alokasi dana PNPM Mandiri Perdesaan TA.2014 9 (sembilan) kecamatan mengikuti Pola Integrasi sedangkan 1 (satu) kecamatan yaitu Kecamatan Sogae'adu mengacu kepada Pola Normal kegiatan PNPM, dikarenakan kecamatan ini merupakan kecamatan baru pemekaran dari Kecamatan Gido sebelumnya.